LESTARI WULANDARI

INI ADALAH BLOG PERTAMAKU...AKU BELAJAR BIKIN BLOG LEWAT BLOG INI

Rabu, 24 November 2010

SALAMREJO , , minority of jogjakarta

well,,
kali ini saya akan menulis tentang salamrejo,, sebuah desa sentra industri di kulon progo,yogyakarta....hee...promosi dikit,,,

SALAMREJO, SENTRA INDUSTRA KERAJINAN

UGM meresmikan sentra industri kerajinan serat alam di desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo, Senin (9/8). Peresmian tersebut ditandai dengan pembukaan selubung gapura jalan masuk menuju desa salamrejo oleh Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (WRSP3M) UGM Prof. Dr. Retno. S. Soedibyo, M.Sc., Apt. Disaksikan oleh Wakil Bupati Kulon Progo Drs. Mulyono dan Kepala Desa Salamrejo, R. Harjanto Supadmo.

pembukaan sentra industri kerajinan diharapkan para pengrajin bisa bersaing untuk menjual produknya hingga ke mancanegara.

Produk kerajinan yang berasal dari bahan baku serat alam, memiliki daya saing di perdagangan internasional. Apalagi saat ini sedang trend pengembangan produk yang berwawasan lingkungan.

Anda tentu sudah mengenal tanaman enceng gondok. Bagi petani tanaman enceng gondok dianggap sebagai gulma yang menggangu kelangsungan hidup tanaman pertanian. Akan tetapi ternyata tanaman yang semula dibuang dan dihindari oleh para petani menjadi barang yang dicari setelah berubah bentuk menjadi Tas,dompet atau kerajinan tangan lainnya. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Adalah desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, Propinsi DIY tempat tanaman-tanaman enceng gondok yang semula tidak bermanfaat tersebut disulap menjadi aneka kerajinan yang bernilai tinggi , seperti tas, topi, alas meja hingga tempat lampu yang siap dipasarkan.

Tidak hanya dari bahan enceng gondok saja kerajinan tangan yang dihasilkan dari sana. Bahan-bahan serat alam lainnya pun bisa didapatkan dari Salamrejo misalnya kerajinan tangan dari Pohon Gebang (Agel), Kerajinan tangan dari daun pandan, dan juga kerajinan tangan dari bahan rotan. Aneka kerajinan tangan dari serat alam banyak diproduksi oleh tangan-tangan terampil Salamrejo, yang jumlahnya puluhan. Para pengrajin serat alam bernaung di beberapa kelompok usaha kerajinan (craft). Pemasaran hasil produksi kerajinan serat alam Salamrejo telah merambah dari pasar domestik hingga pasar luar negeri.

Kerajinan serat alam yang sudah diproduksi cukup beraneka ragam lain mulai tas, sarung bantal, keset, kotak serbaguna hingga berbagai aksesoris dan peralatan rumah tangga yang memungkinkan dibuat dengan berbahan serat alam. Jenis, tipe, ukuran hingga warna dapat disesuaikan dengan detail pesanan costumer. Pemasaran kerajinan serat alam telah merambah dari Yogyakarta sampai Bali dengan pembeli yang beragam dari pembeli retail sampai order dalam partai besar.


tasagelkancingkelapa

Tas Agel Kancing Kelapa

Pengrajin Serat alam yang berada di Salamrejo ini ada juga
memproduksi aneka kerajinan tas dari serat alam daun pohon gebang yang diberi hiasan bordir sehingga nampak menarik dan artistik, selain kerajinan tangan berbentuk tas juga diproduksi kerajinan tangan dari serat alam lainnya. Pemasaran hasil ini dilakukan di kawasan Malioboro dan Pasar Beringharjo Yogyakarta.


tasbelanjacatur

Tas Belanca Catur Hasil Kerajinan Bhumi

Ada juga pengrajin sekaligus pengepul kerajinan serat alamyang telah memasarkan Produk-produk kerajinannya hingga ke Amerika Serikat. Selain pasar AS, salamrejo juga telah banyak memasarkan produk kerajinan ke Jakarta, Bandung, Bali dan Yogyakarta sendiri. Hasil produksi kerajinan antara lain berupa tas, box pakaian, tempat sampah, tempat tisu, bantal, karpet, dan macam kerajinan lainnya.


tasagelbatikserut

gulma
heriyantocraft

Produksi Kerajinan



jogjavanesiapandansaritasagel

Tas Agel

tukiyotas
Perpaduan bahan alami ,seperti Agel, daun pandan, dan eceng gondok dan sentuhan warna yang natural, menjadikan hasil kerajinan yang ditekuni memiliki pesona yang berbeda. Beberapa desain unik telah pula dihasilkan Misalnya saja Tas dengan Kreasi yang unik, menjadikan hasil kerajinan yang menarik dan diminati banyak orang.


tasunikphaswscrafttas

TRADISI ADAT
Adalah sebuah tradisi pesta rakyat desa Salamrejo, kecamatan sentolo,Kabupaten Kulon progo, Yogyakarta yang diadakan setiap tanggal 10 SURO tahun jawa sebuah penghargaan untuk cikal bakal desa tersebut yang bernama KI Kertoyudha CMIIw.Terdiri dari berbagai rangkaian upacara antara lain pentas tari tayub juga pentas seni jathilan juga doa bersama untuk tolak bala. Bertempat di dekat sebuah pohon jambu klampok yang kira kira sudah berumur lebih dari 500 th berdampingan dengan sebuah sendang kecil yang jernih dinamai SENDANG KLAMPOK juga sebuah surau atau masjid kecil.Tradisi ini di yakini penduduk setempat dapat membawa ketentraman , kedamaian serta kerukunan bermasyarakat dan tentu saja diberkati oleh Tuhan Y M E.

pohon jambu klampok


jambu_klampok_madura_atau KOPO

Jambu kopo atau Jambu mawar hutan (Syzygium densiflora) memiliki nama daerah berbeda-beda. Di Sunda (Jabar) selain disebut sebagai jambu kopo, juga dikenal sebagai kopo badak atau petag.

Di Jawa Timur dan Jawa Tengah jambu ini dikenal dengan jambu alas, jambu kelampok, jambu wana, jambon, klampok, atau klampok arum. Di Madura dikenal dengan nama kelampok bato.

Jambu kopo tersebar di seluruh Jawa, di hutan-hutan terbuka, di daerah dekat sumber air dengan ketinggian 5 - 1500 m dpl.

Pohon jambu kopo tumbuh besar dan kuat, tingginya antara 2-5 m, cabang-cabangnya berbentuk galah berwarna coklat kemerahan. Daunnya berukuran 3-10 cm x 12,5- 37 cm.

Bunganya terletak di ranting, tapi kadang tumbuh di ketiak daun paling atas dan bunganya bercabang. Tabung kelopak tingginya 8-15 mm, berwarna merah, tajuknya putih agak merah, panjangnya 1,5-2 cm. Tangkai sari sebelah bawah berwarna merah dan sebelah atas berwarna putih. Tangkai putik panjangnya 3,5-4,5 cm. Bunganya muncul sepanjang tahun.

Demikian pula buahnya. Buahnya tidak enak dimakan, berukuran 2,75-3,5 cm, dan berwarna ungu-merah. (Leuh, pan nu ti Madura meh hejo, nya!)

Tanaman ini potensial untuk batang bawah. Meski besar, batangnya tak beraturan, bengkok-bengkok sehingga tak dimanfaatkan untuk bahan bangunan.

Namun batang ini dapat digunakan untuk kayu bakar. Dan kulit kayunya dapat digunakan sebagai bahan pewarna (warnanya kecoklatan).

Selain Syzygium densiflora yang memang secara umum sudah dikenal sebagai jambu kopo, sebenarnya masih ada empat jenis Syzygium lainnya yang kurang diketahui manfaatnya.

Keempat Syzygium tersebut adalah:

1. S. syzygiodes atau Eugenia cymosa. Di Jawa Barat tumbuhan ini dikenal sebagai kopo dan kisireum. Sedang di Jawa Tengah dan Jawa Timur disebut manting. Tanaman ini tersebar di seluruh Jawa pada ketinggian 100-1200 m dpl, yakni di hutan campuran atau hutan jati.

2. S. litoral. Tanaman ini asli Jawa. di Jawa Barat tanaman ini disebut kopo laut; di Jawa Tengah dan Jawa Timur di kenal sebagai jembluk, jembluk kerikil, atau kelampok watu. Sedangkan di Madura disebut kelampok. (Tah, meureun nu ieu nya nu hejo teh!?). Tanaman ini tersebar di Jawa, tumbuh di hutan-hutan, terutama disepanjang aliran sungai. Bila daunnya diremas-remas mengeluarkan bau harum semerbak.

3. S. racemasum atau E. jamboloides. Di Pasundan tanaman ini disebut kopo mangut, resep, atau risep. Sedangkan di Madura disebut kelampok bato. Tumbuhan ini tersebar di seluruh Jawa, tumbuh di hutan campuran dan hutan jati.

4. S. suringariaum atau E. suringariana. Di Pasundan jambu ini disebut kopo lalay. Tumbuhan ini sebagian besar tersebar di Jawa Barat, tepatnya di hutan-hutan dengan ketinggian 900-1200 m dpl.


syzcymum-KOPO

Namun, tumbuhan yang mendominasi sepanjang aliran sungai selain pohon kelapa, terdapat pohon jambu kopo (sejenis jambu air berwarna putih). Pohon itu hanya berbuah saat menjelang pergantian musim dari penghujan menuju musim kemarau.

2 komentar: